OasisEye Specialists

Apa itu Miopia?

Miopia juga dikenal sebagai rabun jauh atau rabun dekat. Miopia terjadi ketika bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu melengkung. Hal ini menyebabkan mata memfokuskan bayangan di depan retina dan bukan di retina. Orang dengan kondisi ini dapat melihat objek dengan jelas dari dekat, tetapi objek yang jauh tampak kabur. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperkirakan bahwa pada tahun 2050, 50% penduduk dunia akan mengalami miopia.

Miopia pada Anak

Umumnya, miopia terjadi pada anak-anak. Anak-anak ini biasanya tidak mengeluhkan penglihatan kabur. Namun, ada tanda-tanda tertentu yang dapat diperhatikan orang tua pada anak-anak mereka seperti memejamkan mata untuk melihat dengan jelas, mendekatkan mata untuk melihat suatu objek, mengucek mata, dan beberapa mungkin juga memiringkan kepala untuk melihat. Miopia pada anak-anak biasanya bersifat genetik. Jika orang tua mereka memiliki miopia, maka ada kemungkinan besar anak mereka akan mengalami miopia. Miopia dini yang biasanya dimulai sebelum usia 6 tahun bersifat turun-temurun. Ada beberapa aktivitas yang terbukti dapat meningkatkan miopia pada anak-anak. Aktivitas tersebut meliputi pekerjaan jarak dekat yang berlebihan seperti membaca, terlalu lama menggunakan komputer, laptop, atau ponsel, dan kurangnya aktivitas di luar ruangan.

Penelitian tentang Miopia

Bukti kuat menunjukkan bahwa paparan sinar ultraviolet (sinar matahari) di luar ruangan pada usia muda memengaruhi pertumbuhan bola mata. Saat bola mata terpapar sinar ultraviolet, terjadi pelepasan neurotransmitter yang disebut dopamin yang mencegah pemanjangan bola mata. Sebuah penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan pada anak-anak sekolah menunjukkan bahwa aktivitas di luar ruangan merupakan faktor perlindungan utama terhadap miopia di masa kanak-kanak. Penelitian lain yang dilakukan di Taiwan pada anak-anak sekolah menunjukkan bahwa dengan meningkatkan 18 menit aktivitas di luar ruangan setiap hari selama waktu istirahat, terjadi penurunan miopia sebesar 20% dalam setahun. Hal ini menunjukkan bahwa sinar matahari alami memiliki efek positif dalam mengurangi risiko perkembangan miopia. Pekerjaan jarak dekat yang berlebihan dan peningkatan waktu layar dengan gadget seperti laptop, komputer, dan telepon pintar juga dikaitkan dengan peningkatan perkembangan miopia. Otot siliaris di mata cenderung bekerja lebih keras saat melakukan pekerjaan jarak dekat yang berlebihan dalam pencahayaan yang tidak alami sehingga menyebabkan penurunan kadar dopamin di otak yang menyebabkan miopia. Akademi Dokter Anak Amerika merekomendasikan agar anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh terpapar perangkat tablet apa pun.

Singkatnya, miopia pada anak-anak secara alami bersifat progresif. Mata anak-anak cenderung tumbuh selama masa kanak-kanak dan miopia berkembang hingga sekitar usia 20 tahun. Pengobatan untuk miopia adalah resep kacamata yang tepat. Miopia pada anak-anak yang masih berkembang di awal masa kanak-kanak dan tidak merespons metode konservatif akan memerlukan pengobatan pengendalian miopia. Usia terbaik untuk memeriksakan mata anak Anda adalah antara usia 4-6 tahun. Mata anak Anda sebaiknya diperiksa oleh Dokter Spesialis Mata Anak.

id_IDBahasa Indonesia