OasisEye Specialists

Kedutan Mata

Mengapa mata saya berkedut?

Kedutan mata adalah kejang otot mata atau kelopak mata yang menyebabkan kedipan kelopak mata yang tidak disengaja atau tidak normal. Kelopak mata bergerak setiap beberapa detik dan berlangsung selama satu hingga dua menit. Dalam kasus yang parah, penglihatan dapat terganggu. Kedutan mata dapat terjadi pada kelopak mata atas dan bawah.

Jenis

Secara umum, ada tiga jenis kedutan mata, yaitu miokimia kelopak mata, blefarospasme esensial, dan spasme hemifasial.

  1. Miokimia kelopak mata – Kondisi ini biasanya jinak, yaitu spasme ringan yang terjadi pada kelopak mata bawah atau atas di salah satu atau kedua mata. Miokimia okular dapat terjadi akibat stres, kafein berlebihan, atau kelelahan.
  2. Blefarospasme esensial – Ini adalah kondisi bilateral, jinak, dan langka yang biasanya menyebabkan sering berkedip dan iritasi pada kedua mata. Umumnya, kondisi ini terjadi pada usia dewasa pertengahan hingga akhir dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Kondisi ini dapat memburuk secara bertahap seiring waktu, yang menyebabkan gejala seperti kepekaan cahaya, penglihatan kabur, dan penutupan kelopak mata sebagian atau seluruhnya, dan dalam kasus tertentu, otot-otot wajah dapat terlibat.
  3. Spasme hemifasial – Kondisi ini hanya akan memengaruhi satu sisi otot wajah, yang menyebabkan kedutan spontan pada mata, mulut, pipi, dan leher. Hal ini terjadi karena arteri kecil menekan saraf wajah. Kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita daripada pria, dan terutama pada orang Asia. Dalam kasus yang parah, kondisi ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk membuka mata yang terkena.

Penyebab

Kedutan atau kejang kelopak mata dapat disebabkan oleh:

  • Iritasi atau ketegangan mata
  • Bahan iritan lingkungan (polusi udara atau angin)
  • Kelelahan atau kurang tidur
  • Kelelahan fisik atau stres
  • Konsumsi alkohol, tembakau, atau kafein.
  • Efek samping obat-obatan

Kondisi mata lain yang terkadang dapat menyebabkan kedutan meliputi:

Dalam kondisi yang jarang terjadi, kedutan mata dapat menjadi gejala bagi orang dengan gangguan otak atau saraf seperti:

  • Bell’s palsy (kelumpuhan wajah)
  • Distonia serviks (tortikolis spasmodik)
  • Distonia oromandibular
  • Sklerosis multipel (MS)
  • Penyakit Parkinson
  • Sindrom Tourette

Pengobatan

  1. Miokemia Kelopak Mata
    Umumnya tidak diperlukan pengobatan karena kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya. Namun, gaya hidup sehat dapat membantu mencegahnya dengan menghindari stres, banyak istirahat, dan mengurangi asupan alkohol, tembakau, dan kafein. Terkadang, mengoreksi kesalahan refraksi dan mengoleskan pelumas pada mata kering dapat memperbaiki kondisi tersebut.
  2. Blefarospasme esensial 

    Suntikan toksin botulinum merupakan pengobatan yang paling umum untuk blefarospasme. Namun, kondisi ini juga dapat diobati dengan obat-obatan, biofeedback, dan pembedahan. Kondisi ini mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang karena dapat menyebabkan gangguan fungsional yang signifikan.
  3. Kejang Hemifasial
    Prosedur bedah saraf yang dikenal sebagai dekompresi mikrovaskular umumnya dapat berhasil meredakan kejang wajah, meskipun ada kemungkinan komplikasi. Selain itu, suntikan toksin botulinum juga membantu meredakan kejang kelopak mata dan wajah. Namun, efek samping pascainjeksi mungkin terjadi, seperti memar ringan, kelopak mata turun sementara, atau penglihatan ganda sementara.

Sebagian besar kasus kedutan kelopak mata ringan akan hilang tanpa pengobatan dalam beberapa hari. Namun, jika kedutan bersifat progresif dan terus-menerus selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, perhatian medis dari dokter mata diperlukan tanpa ditunda.

id_IDBahasa Indonesia