Alkohol, zat psikoaktif dengan sifat yang dapat menimbulkan ketergantungan, telah digunakan secara luas di banyak budaya selama berabad-abad, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meskipun konsumsi alkohol sering dikaitkan dengan orang-orang yang bersenang-senang dan bersenang-senang, mengonsumsinya secara berlebihan dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan Anda.
Kebanyakan orang mengaitkan minum alkohol berlebihan dengan penyakit hati atau kecelakaan, tetapi tahukah Anda bahwa alkohol juga dapat berdampak pada mata Anda? Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan efek jangka pendek dan jangka panjang pada penglihatan dan kesehatan mata Anda, dan penting untuk mewaspadai keduanya.
Efek jangka pendek alkohol pada penglihatan Anda
Efek jangka pendek alkohol pada penglihatan Anda dapat merusak penglihatan tepi dan menyebabkan penglihatan terowongan. Alkohol menghambat kemampuan pupil Anda untuk bereaksi, mencegahnya menyempit atau melebar dengan benar. Lampu depan mobil, misalnya, dapat secara langsung memperlambat waktu reaksi Anda, sehingga sulit melakukan tugas-tugas sederhana seperti mengemudi di malam hari. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa mengemudi setelah minum alkohol berisiko dan melanggar hukum.
Lebih jauh lagi, alkohol dapat menyebabkan penglihatan kabur dan terdistorsi, yang mana setiap orang bereaksi secara berbeda tergantung pada jumlah yang dikonsumsi. Terjadi keterlambatan antara otak dan mata karena lambatnya laju komunikasi antara neurotransmitter di otak, yang melemahkan koordinasi otot mata. Alkohol juga dapat memengaruhi kapasitas seseorang untuk memahami kontras, menguranginya hingga 30% pada kadar alkohol dalam darah yang diizinkan, menurut sebuah penelitian. Kontras adalah pemrosesan perbedaan kecerahan oleh sistem visual dan merupakan akar penyebab dari gangguan sementara ini, sehingga lebih sulit untuk membedakan antara objek yang berbeda berdasarkan terang dan gelap, seperti lampu lalu lintas.
Konsumsi alkohol yang berlebihan atau teratur juga dapat menyebabkan mata kering dan miokimia, atau kedutan kelopak mata, yang mengakibatkan peradangan sementara, penglihatan ganda, mata terbakar dan gatal, migrain, dan kepekaan terhadap cahaya. Konsekuensi jangka panjang dari gejala-gejala ini termasuk pembuluh darah yang melebar di mata, sehingga sering kali tampak merah dan merah.
Efek jangka panjang alkohol pada penglihatan Anda
Konsumsi alkohol secara teratur dari waktu ke waktu juga dapat meningkatkan risiko pembentukan katarak dini, yang dapat mulai terlihat sejak usia 40 tahun. Gangguan jangka panjang juga dapat meliputi penglihatan kabur permanen atau penglihatan ganda yang disebabkan oleh melemahnya otot-otot mata, yang mengakibatkan waktu reaksi yang lebih lambat.
Selain itu, penyalahgunaan alkohol dalam jangka panjang dapat memengaruhi penglihatan Anda karena kekurangan vitamin. Minum alkohol secara berlebihan dapat mengganggu kemampuan hati untuk menyerap vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan mata dan penglihatan yang baik. Alkohol hanya dapat dipecah oleh hati dengan sangat cepat.
Minum terlalu banyak alkohol dapat membuat Anda lebih rentan terhadap degenerasi makula terkait usia (AMD). Menurut penelitian WHO, rata-rata orang mengonsumsi 33 gram alkohol murni setiap hari, yang setara dengan dua gelas anggur. Berdasarkan penelitian di Australia, orang yang minum lebih dari 20 gram alkohol per hari memiliki risiko 20% lebih tinggi terkena AMD dini dibandingkan mereka yang tidak minum sama sekali.
Neuropati optik atau atrofi optik merupakan salah satu efek paling berbahaya dari penggunaan alkohol jangka panjang pada penglihatan. Gangguan ini, yang disebabkan oleh minum atau merokok berlebihan, juga dikenal sebagai ambliopia tembakau-alkohol atau ambliopia toksik. Kondisi ini menyebabkan hilangnya penglihatan tanpa rasa sakit, serta berkurangnya penglihatan warna dan penglihatan tepi. Alkohol meningkatkan risiko penyakit jantung, dan gejala penyakit jantung dapat terlihat pada mata, termasuk neuropati optik, atrofi, pendarahan di retina akibat oklusi vaskular, dan bahkan retinopati hipertensi.