Lensa kontak adalah bagian “plastik” transparan yang berada di permukaan depan mata. Lensa kontak dapat memberikan akses ke penglihatan yang jelas, selain memiliki berbagai kegunaan terapeutik. Seperti kisah Cinderella yang dipasangi sepasang sepatu kaca yang sempurna, menemukan sepasang lensa kontak yang tepat sangat penting untuk memastikan kenyamanan selama pemakaian. Bagaimana kita mengatasi hal ini?
Sebelum membeli sepasang lensa kontak, seseorang harus memeriksakan matanya ke profesional perawatan mata, seperti dokter mata, dokter mata, atau ahli kacamata berlisensi Lensa Kontak. Pemeriksaan mata menyeluruh, yang meliputi pemahaman gaya hidup Anda, tujuan pemakaian, pemeriksaan penglihatan dan resep, serta kesesuaian pemakaian, sangat penting untuk mengevaluasi kesesuaian Anda untuk memakai lensa kontak. Lensa kontak sangat bagus untuk meningkatkan penampilan kosmetik Anda, fleksibilitas tanpa kacamata, dan berguna untuk kegiatan olahraga yang tidak mengharuskan penggunaan kacamata.
Lensa kontak tidak memiliki ukuran yang sama untuk semua orang. Ukuran yang paling pas perlu dinilai untuk mendapatkan ukuran yang pas dan nyaman. Bila lensa kontak dipasang longgar, lensa bisa saja terlepas atau Anda bisa langsung merasa tidak nyaman saat memakainya. Sebaliknya, lensa kontak yang ketat mungkin terasa nyaman pada awalnya, tetapi menjadi tidak nyaman dan menyebabkan mata merah setelah beberapa jam.
Lensa kontak tersedia dalam berbagai jadwal pemakaian lensa, yang juga dikenal sebagai modalitas. Ini mengacu pada berapa lama lensa kontak dapat dipakai setelah dikeluarkan dari kemasannya dan seberapa cepat lensa harus dibuang atau diganti. Jadwal penggantian bisa harian, dua mingguan, bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan, atau tahunan. Misalnya, lensa kontak sekali pakai harian harus dibuang setelah dipakai satu hari dan akan sangat bagus untuk pemakai sesekali dan cocok untuk jalan-jalan.
Tahukah Anda bahwa ada berbagai bahan lensa kontak di pasaran? Bergantung pada bahannya, lensa kontak bisa lunak, kaku, atau gabungan keduanya. Contoh bahannya adalah hidrogel, silikon hidrogel, gas permeabel kaku, dan masih banyak lagi. Setiap bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, dan karenanya harus dipilih berdasarkan tujuan pemakaian, durasi pemakaian yang diinginkan, refraksi, dan kondisi mata.