OasisEye Specialists

Apa Penyebab Mata Merah?

Apa arti istilah mata merah? Pada dasarnya, istilah ini berarti pembuluh darah di bawah permukaan mata membesar dan meradang, yang menyebabkan mata tampak merah. Beberapa mata merah biasanya tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika mata merah disertai rasa sakit atau kehilangan penglihatan, ini mungkin mengindikasikan masalah medis serius dan mungkin memerlukan penanganan medis segera.

Berikut ini adalah beberapa penyebab mata merah:

Alergi

Salah satu penyebab mata merah yang paling umum adalah alergen di sekitar. Alergen di luar ruangan seperti serbuk sari dari tanaman dan pohon. Alergen di dalam ruangan terdiri dari debu, bulu hewan peliharaan, bulu hewan peliharaan, dan bahkan jamur. Mata merah sering kali disertai rasa gatal, bersin, dan mata berair. Ini disebut konjungtivitis alergi, yang tidak menular.

Mata kering

Ketika kelenjar lakrimal tidak menghasilkan cukup air mata untuk melumasi mata, hal ini dapat menyebabkan mata kering. Terkadang, beberapa obat hormonal (HRT) seperti estrogen dapat menyebabkan mata kering sebagai efek samping.

Perdarahan Subkonjungtiva

Konjungtiva kita mengandung banyak kapiler dan pembuluh darah. Jika pembuluh ini pecah, darah dapat bocor ke bagian putih dan konjungtiva, yang kemudian menggumpal dan menyebabkan perdarahan subkonjungtiva. Terkadang, tindakan sederhana seperti batuk atau bersin dapat menyebabkan hal ini terjadi. Orang yang memiliki kondisi medis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan mengonsumsi pengencer darah lebih rentan mengalami hal ini. Perdarahan ini mungkin terlihat serius, tetapi biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak memengaruhi penglihatan. Kondisi ini akan membaik dalam 7-10 hari.

Konjungtivitis (Mata Merah)

Konjungtivitis adalah infeksi pada selaput mata tipis dan transparan yang disebut konjungtiva. Yang paling umum adalah konjungtivitis virus dan bakteri. Keduanya sama-sama menular dan dapat menyebar dengan mudah. ​​Kadang-kadang disertai dengan keluarnya cairan lengket, mata berair, sensasi terbakar berpasir, kepekaan terhadap cahaya terang atau pengerasan kelopak mata di pagi hari.

Blefaritis

Ini terjadi ketika kelopak mata Anda meradang, yang menyebabkan kelopak mata/mata Anda bengkak dan merah. Gejalanya mungkin mirip dengan konjungtivitis, jadi sebaiknya Anda memeriksakannya ke dokter untuk menentukan penyebab mata merah Anda.

Alkohol

Minum alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan mata merah. Kandungan alkohol menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, sehingga lebih banyak darah yang masuk ke pembuluh yang melebar ini, sehingga membuat mata tampak merah. Alkohol juga merupakan jenis diuretik, yang membuat tubuh (dan mata) mengalami dehidrasi setelah sering buang air kecil. Ketika mata mengalami dehidrasi, hal itu akan menyebabkan mata kering.

Pemakaian Lensa Kontak/ Ulkus Kornea

Orang yang memakai lensa kontak lebih sering menyentuh mata mereka daripada yang tidak. Dengan demikian, mereka lebih rentan mengalami mata merah, jika tidak, infeksi mata. Terkadang, melepaskan lensa kontak dapat mengakibatkan kornea tergores atau tergores. Pemakaian lensa kontak yang terlalu lama dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan neovaskularisasi (kemerahan). Tidur dengan lensa kontak, atau praktik pembersihan lensa kontak yang tidak higienis dapat menyebabkan ulkus kornea. Tindakan harus segera diambil jika ulkus kornea muncul.

Glaukoma sudut tertutup akut

Ada berbagai jenis glaukoma, tetapi yang perlu diperhatikan terkait mata merah adalah glaukoma sudut tertutup akut. Mata merah biasanya disertai dengan nyeri hebat pada mata, lingkaran cahaya/lingkaran pelangi di sekitar cahaya, penglihatan kabur, sakit kepala, dan mual/muntah. Iris mata mencegah cairan mata terkuras dengan baik, dan saat cairan menumpuk, tekanan mata akan meningkat dengan cepat. Ini biasanya merupakan kasus darurat dan harus segera diperiksakan ke dokter untuk membantu menurunkan tekanan mata guna mencegah kehilangan penglihatan.

Episkleritis/Skleritis

Episkleritis adalah peradangan pada lapisan antara konjungtivitis dan sklera. Gejalanya meliputi nyeri ringan, kemerahan, dan nyeri saat disentuh. Kondisi ini mudah diobati dengan air mata buatan, dan jika perlu, steroid untuk meredakan gejala. Kondisi ini biasanya akan pulih dalam waktu 10 hari. Di sisi lain, Skleritis adalah peradangan pada sklera yang menyebabkan mata menjadi sangat merah. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kondisi autoimun, sehingga memerlukan perhatian medis segera. Pasien akan diberikan obat antiradang dan tetes steroid topikal.

Uveitis

Ini adalah peradangan pada lapisan tengah mata yang disebut uvea. Gejalanya berupa nyeri, kemerahan, penglihatan kabur, dan kepekaan terhadap cahaya. Kondisi ini harus segera diobati dengan steroid untuk meredakan peradangan. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan jaringan parut retina/koroid atau bahkan glaukoma uveitis.

Cedera – trauma pada mata

Tindakan sederhana seperti tidak sengaja menusuk mata dengan aplikator maskara, atau anak-anak bermain kasar dan jari saling menusuk mata, dapat mengakibatkan cedera pada mata. Saat mata terluka, pembuluh darah di mata akan melebar untuk membawa lebih banyak sel darah ke lokasi cedera guna memperbaiki dan menyembuhkan cedera.

Berenang

Menghabiskan waktu di kolam renang dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan mata merah karena terdapat klorin di kolam renang yang kemudian mengiritasi mata.

Kurang tidur

Kurang tidur juga dapat menyebabkan mata merah. Kurang istirahat berarti sirkulasi darah/cairan tidak lancar, sehingga mata Anda tampak bengkak dan merah.

Merokok

Rokok mengandung bahan kimia beracun yang berbahaya dan dapat mengiritasi mata. Saat mata bersentuhan dengan bahan kimia ini, mata akan bereaksi dan menyebabkan mata menjadi merah.

Secara keseluruhan, selama Anda mengalami mata merah (yang terkadang disertai rasa sakit, keluarnya cairan, atau penglihatan kabur), sebaiknya Anda mencari pertolongan medis untuk mengetahui penyebabnya dan mengobatinya bila perlu, guna mencegah timbulnya masalah lain.

id_IDBahasa Indonesia