OasisEye Specialists

Floaters and Flashes: Mengenali Ablasi Retina sebagai Keadaan Darurat Mata

Apakah Anda baru-baru ini melihat kilatan cahaya atau floaters di penglihatan Anda? Apakah sebagian bidang penglihatan Anda tertutup oleh bayangan seperti tirai? Ini bisa jadi tanda peringatan ablasi retina, yang merupakan kondisi darurat medis.

Apa Faktor Risiko Ablasi Retina?

  • Cedera atau trauma mata: Misalnya, jatuh, kecelakaan olahraga, atau kecelakaan mobile.
  • Miopia tinggi (rabun jauh): Pada penderita miopia tinggi, bola mata memanjang dan meregang, sehingga meningkatkan risiko robekan atau lubang pada retina.
  • Diabetes: Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan pendarahan atau jaringan parut. Jaringan parut dapat menarik retina dan menyebabkan ablasi.
  • Operasi mata sebelumnya: Menjalani jenis operasi mata tertentu dapat meningkatkan risiko ablasi retina, terutama jika operasi melibatkan vitreus atau lensa mata.

Bagaimana Ablasi Retina Didiagnosis?

  • Pemeriksaan Mata yang Dilatasi: Dokter akan menggunakan obat tetes khusus untuk memperlebar pupil Anda, sehingga mereka dapat melihat retina dan struktur lain di bagian belakang mata Anda.
  • Optical Coherence Tomography (OCT): Teknik pencitraan ini memberikan gambar penampang retina yang terperinci, yang menunjukkan pemisahan lapisan retina.

Optical_Coherence_Tomography_(OCT)_machine_with_scan_showing_cross-sectional_image_of_detached_retina

  • Pencitraan Retina Widefield: Memberikan bidang pandang 200 derajat atau 82% retina dalam satu kali pengambilan gambar. Membantu menentukan lokasi dan luas pelepasan.

Optos_widefield_retinal_imaging_device_with_ultra-wide_view_of_retina_displaying_signs_of_detachment

  • Ultrasonografi: Jika retina tidak terlihat jelas (misalnya karena pendarahan), ultrasonografi mata dapat dilakukan.

Ultrasound_imaging_device_showing_retinal_detachment_on_screen

 

Pengobatan Ablasi Retina:

Penanganan ablasi retina dengan cepat sangat penting untuk menjaga penglihatan. Pendekatan penanganan bergantung pada jenis dan tingkat keparahan ablasi.

  1. Retinopeksi laser: Jika terdapat robekan atau lubang retina, laser dapat digunakan untuk menutupnya dan mencegah pelepasan lebih lanjut.
  2. Kriopeksi: Penggunaan suhu dingin ekstrem untuk menutup robekan atau lubang pada retina.
  3. Retinopeksi Pneumatik: Gelembung gas disuntikkan ke dalam mata untuk mendorong retina kembali ke tempatnya, diikuti oleh laser atau krioterapi untuk menutup robekan.
  4. Pengikatan Sklera: Sebuah pita kecil (gesper) dipasang di sekitar mata untuk mendorong dinding mata dengan lembut ke arah retina, yang membantu menempelkannya kembali.
  5. Vitrektomi: Ini melibatkan pengangkatan gel vitreus dan menggantinya dengan gas atau minyak silikon untuk membantu menahan retina di tempatnya.

Pilihan pengobatan akan bergantung pada keadaan spesifik dari ablasi, seperti lokasi, ukuran, dan kesehatan retina.

Gejala Ablasi Retina: 

  • Floaters (bintik-bintik gelap atau garis-garis yang tampak bergerak mengikuti penglihatan)
  • Kilatan cahaya
  • Efek seperti bayangan atau tirai pada penglihatan
  • Kehilangan penglihatan secara tiba-tiba

Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika seseorang mengalami gejala-gejala di atas.

Dokter bedah vitreoretina yang tersedia di OasisEye Specialists meliputi Dr Kenneth Fong, Dr Manoharan, Dr Wilson Wong yang berbasis di Kuala Lumpur; Dr Ling Kiet Phang yang berbasis di Johor Bahru; Dr Teh Wee Min yang berbasis di Seremban dan juga Dato Dr Haslina yang berbasis di Penang.

id_IDBahasa Indonesia