Semua orang suka olahraga! Olahraga dapat membantu mencapai tujuan kebugaran dan menjaga berat badan yang sehat. Selain itu, olahraga juga membantu meningkatkan kesehatan mental. Sepak bola, bulu tangkis, golf, tenis, squash, dan bela diri adalah beberapa olahraga yang populer di kalangan warga Malaysia. Namun, olahraga ini berpotensi menyebabkan cedera mata, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata.
Olahraga diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam kategori risiko rendah, tinggi, dan sangat tinggi berdasarkan potensi cedera mata. Risiko rendah menunjukkan tidak ada penggunaan bola, tongkat pemukul, atau raket, dan tidak ada kontak tubuh. Contohnya termasuk lintasan/lapangan, renang, senam, dan bersepeda. Olahraga berisiko tinggi melibatkan penggunaan bola, tongkat pemukul, atau raket, dan/atau kontak tubuh. Contoh olahraga berisiko tinggi termasuk bisbol, hoki, sepak bola, basket, olahraga raket, tenis, anggar, dan golf. Olahraga berisiko sangat tinggi, seperti tinju, gulat, dan bela diri kontak, adalah olahraga yang biasanya tidak mengenakan pelindung mata.
Mekanisme trauma mata yang paling umum melibatkan cedera tumpul, tembus, dan radiasi. Sebagian besar cedera mata terkait olahraga adalah trauma tumpul. Tingkat kerusakan mata bergantung pada kekerasan, ukuran, dan kecepatan objek. Biasanya, objek tumpul yang lebih kecil dari bukaan orbital mata menyebabkan kerusakan lebih parah daripada objek besar. Hal ini disebabkan oleh kekuatan yang cepat dan besar yang ditransmisikan ke struktur internal mata, sementara objek yang lebih besar memberikan kekuatan pada rongga mata, yang mengakibatkan fraktur tulang tipis.
Cedera tembus relatif jarang terjadi, tetapi cedera tersebut dapat berkisar dari abrasi ringan hingga laserasi serius. Pecahan kaca, kail pancing, dan kontak dengan peralatan pemain lain dapat menyebabkan cedera tembus. Berbeda dengan cedera tumpul dan tembus, cedera radiasi terjadi akibat paparan sinar ultraviolet yang berlebihan saat bermain ski salju, ski air, dan olahraga air lainnya.
Cedera mata dapat menyebabkan kehilangan penglihatan atau kebutaan jika tidak segera diobati. Penting untuk menemui Dokter Mata untuk memeriksa mata segera setelah cedera terjadi. Meskipun cederanya tampak ringan, jangan mencoba mengobatinya sendiri.
Pelindung mata telah mengurangi jumlah dan tingkat keparahan cedera mata dan sangat disarankan agar semua peserta olahraga yang berisiko mengalami cedera mata mengenakan kacamata pelindung. Kacamata pelindung yang terbuat dari polikarbonat, plastik yang sangat tahan benturan, lebih kuat daripada kacamata biasa. Lensa polikarbonat tersedia dalam bentuk lensa resep dan non-resep dan dapat dipasang ke dalam bingkai model bungkus yang menutupi lebih banyak area mata dan melindungi mata dari benda-benda yang beterbangan. Jika Anda memerlukan kacamata olahraga dengan resep, Anda harus membelinya dari toko optik dengan resep kacamata yang sah.